NaikMotor – Jauh sebelum menapaki kejuaraan dunia di Moto2 dan MotoGP, Hafizh Syahrin pernah menempa karir di kejuaraan Indonesia. Ia bahkan pernah balapan bebek yang kini sudah tidak eksis, Indoprix.
Di Indoprix, Hafizh turun di dua kelas bergengsi yakni 125cc dan 115cc. Hafizh juga pernah merasakan ganasnya aspal Sirkuit Sentul saat masih balapan di Asia Road racing Championship (ARRC) kelas Supersport 600.
“Saya banyak teman pembalap Indonesia. Saya pernah balapan di Sentul Kecil, Binuang Kalimantan dan Kenjeran Surabaya sekitar 8 tahun lalu. Di Indoprix saya bersama Sudarmono dan Hokky Krisdianto dengan mekanik pak Benny Djati Utomo (alm),” katanya.
Tanpa bermaksud membaning-bandingkan, Hafizh mengatakan hal perlu ada dari seorang pembalap untuk terus maju yakni keinginan berprestasi. Hal itu yang membuatnya bisa bertahan kejuaraan dunia.
“Jangan pernah memikirkan uang terlebih dahulu. Tugas kami hanya membalap lebih cepat. Karena jika mengejar pretasi maka uang akan menghampiri sendiri, dan jangan cepat berpuas diri dengan hasil,” katanya.
Hafizh Syahrin saat ini berada diposisi 16 dengan jumlah 22 poin. Ia masuk sebagai kandidat rookie of the year, suatu pengakuan bagi pembalap Asean, dimana posisinya lebih tinggi dari Franco Morbidelli.(Agl/nm)