NaikMotor – BBQ Ride, gelaran tahunan para pelaku industri kreatif di Kota Kembang yang sudah menginjak usia keenam usai dihelat di venue baru, Sport Arcamanik, Sabtu (7/4/2018). BBQ Ride 2018 Bandung sukses gaet 15 ribu pengunjung meski menjelang sore diguyur hujan.
Dengan lokasi baru, meski agak jauh dijangkau dari hiruk pikuk kota, BBQ Ride 2018 Bandung tetap menjadi event yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar otomotif, builder, artist dan komunitas. Memanfaatkan space sepanjang 400 meter dan lebar 15 meter untuk kebutuhan eksebisi, BBQ Ride 2018 Bandung terasa lebih lapang ditambah areal parkir di depannya.
Meski demikian, antusias dan serbuan pengunjung tetap membludak di event yang hanya diselenggarakan satu hari. Konsep panggung seperti jembatan di atas jalan juga cukup membuat kemasannya artistik. Kehadiran orang-orang berpengaruh di dunia permotoran juga menjadikan BBQ Ride tetap dinanti. Sebut saja Shigei Shuganuma bos Mooneyes Jepang termasuk para selebritis Motorbaik.
“ Sadis banget, parkiran di depan penuh banget. Kendala kita cuma cuaca aja hujan karena event outdoor. Yang pasti kami puas, meski lokasi baru tapi tetap dinanti,” sebut Chandra Perdana Murti, komandan BBQ Ride dari Pickers Service. Apa rahasia BBQ Ride tetap dinanti para pelaku di dunia seni dan otomotif?’
Tentu saja konten baru di antaranya Astrea Cruisin, The Chronicles of Vintage Dirt Bikes kemudian Viva La Vest hasil kerjasama dengan Raw Type Riot menjadi daya tarik utamanya, selain Builder Exhibition, Art Exhibition, Low Rider & Kustom Bicycle Exhibition, Rising Pedals dan Food Truck.
Display motor Honda bebek Astra Series yang dikemas dalam Astrea Cruisin dibatasi hingga 40 motor dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Ternyata, peminatnya banyak dari berbagai daerah untuk bisa tampil di BBQ Ride seperti Cirebon hingga Solo sambil mengendarai motor bebek itu. Tentu saja trend ini berdampak pada indsutri lainnya seperti suku cadang dan aksesori. Sementara Geng Tril Tua, komunitas pencinta motor bergaya vintage trail menghadirkan 30 motor pilihan beraneka merek yang tampil menggoda.
Meski di tengah guyuran hujan, pengunjung bergemiing dari arena untuk melihat kreativitas produk lokal untuk berbagai kebutuhan, seperti apparel, variasi suku cadang langka mulai motor bebek sampai trail hingga parade karya terbaru dari para builder. Selain itu, sesuai namanya BBQ, event ini juga menjadi tujuan keluarga karena bisa menikmati berbagai aneka makanan.
Tidak heran, salah satu pengunjung dari Malaysia, Syed Fakhrurozi, tampak enjoy menikmati acara dengan membawa salah satu builder top Malaysia, Omar Jumiran dari Eastern Bobber.
“Saya pikir BBQ Ride menjadi salah satu event custom scene terbaik di region ini. Saya mengajak Omar Jumiran untuk mempelajari dunia custom di Indonesia sekarang dari para builder yang hadir. Selain itu kan Bandung terkenal dengan kreativitasnya, “ sebut Syed yang juga pentolan Kepala Kuasa Motorcyce Group (KKMG) di Malaysia namun sangat menggemari dunia custom.
Nah, satu lagi yang menjadi daya tarik BBQ Ride 2018 Bandung adalah bisa menggandeng Mooneyes dari Jepang untuk melakukan kolaborasi pembuatan official merchandise. Kaos yang hanya dibuat terbatas sebanyak 300 pcs itu langsung ludes meski dibanderol Rp 500 ribu. “Kita juga punya official merchandise biasa yang kita produksi 700pcs dan itu habis. Kemungkinan kita akan repeat order lagi karena banyaknya permintaan,” sambung Chandra.
Setiap event memiliki ciri khas, seperti BBQ Ride yang mempertahankan konsep gathering atau silaturahmi semiua jenis motor tanpa ada konten kontes motor custom. Yang datang adalah yang punya passion di otomotif, berburu spare part atau ingin melihat karya terbaru dari scene ini serta tentunya menambah jaringan. Konsep inilah yang menarik perhatian sekelas brand motor Royal Enfield melalui PT DIstributor Motor Indonesia untuk hadir menawarkan produk sekaligus menjadi arena silaturahmi pemilik Royal Enfield.
Melihat data-data tersebut, sektor acara kreatif otomotif seperti BBQ Ride perlu mendapat perhatian dari pemerintah karena mampui menghasilkan pendapatan baik wisata maupun ekonomi. Bukan hanya dari Malaysia, namun yang hadir pun datang dari Jepang, Singapura, Thailand hingga Australia. (Arif/nm)
