NaikMotor – Era superbike 1970 didominasi oleh Norton Commando dan Honda CB750. Namun kemudian berubah ketika motor pertama Ducati bermesin L-Twin, Ducati 750GT dihadirkan.
Ducati 750GT didesain oleh engineer Italia legendaris, Fabio Taglioni. Saat itu, Taglioni berkeinginan agar mesinnya bisa menyaingi Norton dan Honda. Padahal saat itu Ducati masih mengandalkan mesin satu silinder dengan OHC bevel drive, sejenis single overhead cam tetapi digerakkan oleh gir dan shaft.
Taglioni merancang mesin dua silinder dengan sudut antar silinder 90° yang berbeda dengan V-Twin Harley-Davidson misalnya. Penampilan Ducati L-Twin itu pun unik, karena posisi sirip pendinginannya sama, Silinder vertikal bersirip mendatar demikian juga pada silinder horizontalnya, tujuannya agar aliran udara pendinginan tetap optimal. Rancangan mesin Taglioni itu menjadi standar pada mesin Ducati generasi berikutnya.
Motor Ducati 750GT dilengkapi fitur yang umum pada masanya seperti garpu hidrolik di bagian depan, rangka down tube ganda berbahan baja, shockabsorber ganda di bagian belakang, penggerak akhir rantai dan jok untuk berdua.
Popularitas Ducati L-Twin 750GT mulai naik pada 1972 ketika Paul Smart mengendarai motor custom untuk balap itu memenangkan Imola 200. Keberhasilan Smart turut mendongkrak penjualan 750GT. Selama 1971-1974 telah terjual 4.133 unit 750GT lebih tinggi daripada Commando maupun CB750.
Baru pada 1975, 750GT digantikan oleh 860GT meski sebenarnya motor yang sama tetapi dengan kapasitas mesin sedikit lebih besar.
Kini motor pertama Ducati bermesin L-Twin menjadi buruan kolektor. Unit yang bertahan bisa ditawar sekitar Rp 575 jutaan di Inggris. Salah satunya 750GT produk 1974 (pada foto) akan dilelang Bonhams di Spring Stafford Sale, 22 April 2018 mendatang. (Afid/nm)
