NaikMotor – Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018 bakal absen tanpa kehadiran Suzuki Asian Challenge (SAC). One Make Race (OMR) Suzuki tingkat Asia itu tidak dilanjutkan setelah kontrak 3 tahun sejak 2015 habis dan tak diperpanjang.
Mundurnya SAC di ARRC mau tidak mau berimbas pada agenda balap Suzuki Indonesia. Dengan tidak adanya SAC dan terakhir Suzuki Indonesia Challenge (SIC) pada 2015, praktis tahun ini Suzuki tidak punya agenda alias absen di dunia balap.
“Kontrak SAC tiga tahun dan sudah habis jadi tahun ini tidak ada. Ada beberapa sebabnya salah satunya juga dari Suzuki Motor Corporation (SMC) soal support,” kata Banggas Pardede, Market Relation Section Head 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Meski tahun ini kemungkinan tidak ada aktifitas, kedepan Banggas mengatakan Suzuki Indonesia berencana tetap membuat program balap. Karena bagaimanapun balapan dapat mengangkat citra merek, dan juga salah satu aktivasi yang dapat mendongkrak penjualan.
“Rencananya tetap ada balapan, apakah kita bakal support tim balap untuk bermain di level nasional (IRS/Indospeed Race Series) atau bikin ajang sendiri. Memang kita masih pikirkan seperti ajang Kejurdaan,” katanya.
Sedikit kilas balik sepak terjang skuad Indonesia di Suzuki Asian Challenge sebetulnya cukup berprestasi. Para pembalap Indonesia terbukti mampu untuk gigi di balapan satu merek (OMR) Suzuki di tingkat Asia tersebut, seperti Andreas Gunawan hingga Jefri Tosema.
Hanya saja timbul polemik seteleh mereka juara sebagai ajang pembibitan, karier para pembalap jebolan SAC seperti tak menentu. Andreas Gunawan contohnya yang juga merajai Suzuki Indonesia Challenge (SIC) 2015 kini tidak bersama Suzuki.
Pun demikian dengan Jefri Tosema setelah menggondol gelar Juara SAC 2016 ia terpaksa harus nganggur lantaran tidak punya tim. Mulai pertengahan tahun lalu ia kemudian balik ke Motorprix dan kabar baiknya pembalap asal Riau itu kini sudah dapat tim.(Agl/nm)
