NaikMotor – Drama dan polemik mewarnai race 2 Kejurnas IRS seri 4 kelas Sport 250cc, Minggu (15/10/2017). Setelah melewati berbagai pertimbangan, race director akhirnya menetapkan Rey Ratukore sebagai kampiun setelah melewati pertarungan sengit sepanjang race berlangsung.
Pembalap WR Super Battery Yamaha KYT TJM Racetech itu menang disusul AM Fadli dari Kawasaki Manual Tech di tempat kedua, dan Richard Taroreh dari tim Yamaha Yamalube Jasti Putra NHK FDR 549 Kaboci di tempat ketiga. Keputusan dibuat setelah beberapa pihak mengajukan protes resmi.
Sejak awal start, rombongan depan diisi lima pembalap, yakni Rey, AM Fadli, Rheza Danica dari tim Astra Honda Racing Team, Richard Taroreh, dan Sudharmono dari tim Astra Motor. Tak pelak persaingan sengit pun mewarnai jalannya balapan yang digelar sebanak 12 lap ini.
Rey yang gagal podium karena kendala teknis di race 1 mampu menunjukkan determinasinya sejak awal race 2. Selepas start ia meninggalkan jauh lawan, namun di pertengahan lomba ia mulai ditempel AM Fadli, Rheza Danica dan Richard Taroreh.
Aksi kejar-kejaran lima pembalap mewarnai jalannya race semenjak itu. Puncaknya pun terjadi di last lap atau lap ke-12. Richard jatuh terpental karena high side saat baru keluar dari S kecil atau R7. Saat itu posisi terdepan dipegang Rey, disusul Sudarmono, Richard dan kemudian AM Fadli.
Richard jatuh sendiri, tubuhnya kemudian terpental dan berguling-guling sampai ke pinggir lintasan di gravel. Marshal awalnya mengeluarkan bendera kuning, kemudian saat ambulance mau masuk memberikan pertolongan, marshal pun mengibarkan bendera kuning-putih bersamaan.
Setelah tim medis menolong Richard, bendera kuning-putih pun berganti menjadi merah alias red flag. Sesuai ketentuan balap IMI dan FIM, red flag berarti balapan harus dihentikan. Padahal saat itu rombongan depan sudah menjauh dan mendekati garis finis.
Tak dinyana di sisa balapan itu Sudarmono berhasil meng-overtake Rey dan kemudian menyentuh garis finis pertama. Sudarmono menag, disusul AM Fadli di tempat kedua dan Rey di tempat ketiga. Sementara Rezha Danica terjatuh di S besar tidak lama setelah insiden Richard.
Polemik pun muncul. Meski Sudarmono finis pertama namun dianggap tidak sah karena saat itu sudah berkibar red flag. Hasil race pun berubah total, race director memutuskan hasil balapan ditentukan lewat posisi pembalap satu lap sebelum red flag yaitu saat lap ke-11 dengan posisi Rey pertama, AM Fadli kedua dan Richard ketiga.
Beberapa pihak protes, paling keras dari tim ART karena dengan penentuan tersebut Sudarmono hilang podium, sementara Richard mendapat podium 3 padahal ia tidak finis alias DNF. Protes juga menyangkut kebijakan mengibarkan red flag saat para pembalap sudah sangat dekat dengan garis finis.(Agl/NM)