NaikMotor – Ducati telah melakukan berbagai riset dalam balap dunia baik MotoGP ataupun World Superbike. Hasilnya ada yang diterapkan pada model produksinya, seperti kontrol traksi MotoGP diterapkan pada Ducati 1299 Panigale.
Sistem baru yang disebut Ducati Traction Control Evo (DTC Evo) merupakan pengembangan dari DTC 2015 dan 2016. Awalnya kontrol traksi MotoGP diterapkan pada Ducati 1299 Panigale S Anniversary, kemudian pada 1299 Panigale dan 1299 Panigale S 2017, serta 1299 Superleggera dan 1299 Panigale R Final Edition.
DTC Evo bekerja seperti kontrol traksi pada umumnya, mencegah ban belakang spin akibat torsi berlebih. Tetapi DTC Evo bekerja berbasis pada algoritma membuat intervensi sistem lebih akurat dan cepat. Dengan Inertial Measurement Unit (IMU) buatan Bosch, DTC Evo menggunakan perkiraan nilai sudut pergerakan untuk mengatur suspensi belakang, agar performa motor lebih baik dan aman.
Untuk memaksimalkan akselerasi saat keluar tikungan sekaligus keselamatan, DTC Evo akan mengintervensi katup throttle bersamaan dengan pengaturan pengapian dan injeksi bahan bakar. Dengan meningkatnya kepresisian dan konsistensi intervensi, DTC Evo akan menguntungkan saat grip berubah, seperti akibat ban belakang aus.
Dengan dukungan kontrol traksi, ketika diperkirakan ban belakang mengalami slip sistem akan menguranginya. Sistem akan siap bekerja kembali jika gejala slip terdeteksi kembali dan seterusnya. Sistem seolah bekerja membuat motor bergerak sesuai ideal line-nya.
Tetapi DTC Evo dilengkapi dengan berbagai tingkatan pilihan mode, dan ada mode spin in demand. Spin yang diperlukan seperti yang dilakukan oleh pengendara profesional.
Hebatnya DTC Evo bisa diinstall bagi setiap Ducati 1299 Panigale, termasuk Panigale S produk 2015 dan 2016. (Afid/nm)