Pink Fighter Tunggangan Brigadir Polisi Juara FFA HMC 2017 Bandung

0
Pink Fighter
Streetfighter milik Bintara Polisi Subang ini tampil beda dengan warna mencolok dan swing armsingkesided. Foto: HMC, Arif

NaikMotor – Juara kelas FFA HMC 2017 Bandung dipegang oleh Pink Fighter, motor berbasis Honda Tiger dengan gaya streetfighter. Tampilan motor hasil bengkel Gold Custom Subang tersebut menyolok dengan warna pink.

Andri Hermawan menyukai streetfighter karena bentuknya yang gagah, boleh jadi minatnya itu berhubungan dengan profesinya saat ini sebagai seorang aparat hukum di Polsek Sagalaherang, Subang. Brigadir Polisi berputri satu ini memang memiliki bengkel ubahan, Gold Custom. Sehingga mewujudkan motor ubahan itu mudah saja baginya.

Salah satu ubahannya adalah streetfighter pink yang diturunkan di Honda Modif Contest 2017 Bandung (23/7/2017) lalu. Motor  berbasis Honda Tiger 2006 itu menyabet juara pertama kelas Free For All (FFA) yang mendapat tiket ke Final Battle HMC 2017 Oktober mendatang.

Sosok Streetfighter Pink alias Pink Fighter itu memang berbeda. Umumnya streetfighter tampil garang dan maskulin karena dilabur warna gelap. Tetapi Pink Fighter Andri tampil dengan warna candy dan laburan krom pada pelek dan beberapa komponennya. “Saya ingin tampil dan terlihat berbeda dengan warna mencolok dan mengkilatnya aksen krom. Inspirasi untuk mengcustom datang dari Agus Djanuar pendiri Minor Fighter Indonesia yang berpusat di Purwokerto,” ungkap Andri Hermawan.

Brigadir Polisi ini memang tergabung dalam komunitas Minor Fighter Indonesia (MFI) yang berisikan motoris penunggang street fighter custom. Andri tergabung di MFI Simpul Subang dan pastinya sering melakukan touring dan kongko di Subang bersama rekan sehobinya itu.

Ubahan mencolok Pink Fighter ini ada pada swing arm, bermodel single sided. Andri mencomot milik Ducati Multistrada untuk ubahannya itu. Sedangkan pelek belakangnya diambil dari Honda Jazz ukuran 7″ x 17″ dan dikrom. “Kemudian pelek depan milik Hayabusa dipadu suspensi upside down depan kepunyaan R1, lengkap dengan kaliper remnya. Sementara monoschock belakangnya milik Satria F150, agar empuk, “ujar Andri.

Bagian sasis dirancang melengkung agar berkesan gagah hasil kreativitasnya sendiri. Sasis custom itu hanya menyisakan triple clamp dan dudukan mesin belakang saja dari Tiger. Panel bodi yang ditampilkan bersudut-sudut tajam itu berbahan serat kaca, untuk menyelesaikan cetakannya dibantu mal karton tebal.

Andri butuh waktu sebulan berkutat di bengkel untuk menyelesaikan Pink Fighter itu, dan mesti merogoh kocek sebesar Rp 40 jutaan. Tetapi ternyata Bintara Pembina Kamtibmas itu belum puas, “Saya masih akan mengubahnya, seperti suspensi belakang ingin pakai link, tapi kemarin waktunya mepet untuk ikut HMC 2017 Bandung.” (Afid/nm)

Data Modifikasi
Street Fighter (Pink Fighter) single seater
Mesin Honda Tiger 2006
Sasis Custom
Suspensi depan USD + sistem rem R1
Suspensi belakang: lengan ayun single sided Ducati Multistrada, monoshock Satria F150
Pelek belakang Honda Jazz 7″ x 17″ krom
Pelek depan Hayabusa 3,5″ x 17″ krom
Panel bodi custom serat kaca
Cat Danagloss
Knalpot Custom
Jok single seater Custom
Lampu depan Custom serat kaca
Tangki Custom
Bengkel Gold Custom Subang (Andri-085321111166)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here