Melalui YTA Race, Yamaha Gembleng Mekanik Tim Balap Nasional

0
YTA Race
Selama 2 hari, pekan lalu, Yamaha menggelar Yamaha Technical Academy Race (YTA Race) untuk para mekanik Yamaha Racing Team. Foto: Istimewa

NaikMotor – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) serius mengembangkan kemampuan teknisi tim balap nasional. Selama 2 hari, pekan lalu, Yamaha menggelar Yamaha Technical Academy Race (YTA Race) untuk para mekanik tim balap Yamaha.

Yamaha mengundang 15 teknisi dari 10 tim yang ikut Kejurnas Sport IRS 2017. Mulai tim baru pada 2017 seperti Syafina, HDS, Putra Anugrah, Kaboci, Rey Racing Speed dan Borneo. Serta tim lama seperti Bahtera, Ardian’s, HRP dan TJM.

Wahyu Rusmayadi, Koordinator YTA Race Motorsport PT YIMM mengatakan, edukasi dasar yang diberikan yakni pengetahuan untuk teknisi soal cara perawatan yang baik. Secara teknologi lebih maju, motor tipe sport perlu ketelitian lebih dari bebek.

“Di motor tipe sport perlu ketelitian dan keakurasian yang lebih tinggi dari pada motor tipe underbone. Tahun ini tim sudah mulai konsen ke sport model. Dan juga ada 7 tim Yamaha baru yang bergabung di Kejurnas IRS,” ujar Wahyu.

Pada pelatihan kali ini Yamaha memberikan edukasi dan transfer pengetahuan soal mesin YZF-R25 dari mulai teori sampai praktik. Sebab mekanik adalah orang yang terus berinovasi dan mengembangkan basis mesin Yamaha dengan pondasi ilmu yang mereka miliki.

Yamaha berharap adanya YTA Race, edukasi yang telah diberikan bisa diaplikasikan di masing-masing tim. Supaya semua tim di bawah bendera Yamaha bisa menjadi yang terdepan di segala ajang kejuaraan balap nasional.

Eko Setiya Budi, mekanik tim Borneo yang saat ini membawa Gupita Kresna berada di posisi klasemen ke-2 kelas Sport 150cc IRS dengan YZF-R15 mengatakan, YTA Race berguna untuk mengetahui langkah tepat dalam bongkar pasang mesin.

“Meskipun saya sudah tahu teori di balap, tapi pelatihan ini sangat berguna bagi saya atau teknisi lain. Saya dapatkan ilmu dan wawasan soal perawatan untuk mesin R25 mulai dari pembongkaran sampai perakitan kembali, dimana perlu ketelitian dan pengukuran,” katanya.(Rls/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here