Eric Buell Racing Akan Menjual Asset Tersisa

0
Menjual asset tersisa
Babak baru Eric Buell Racing, menjual asset tersisa. Foto: Eric Buell

NaikMotor – Setelah pada 26 Januari 2017 Eric Buell Racing (EBR) ditutup untuk kesekian kalinya, kini pabrikan Amerika Serikat itu memasuki babak baru, akan menjual asset tersisa bulan depan.

Pemilik terakhir EBR, Owner Liquid Asset Partners akan menjual asset tersisa bulan depan. Liquid sebelumnya telah mengakuisisi EBR pada 2016 setelah melalui proses yang aneh.

Asset tersisa yang dimiliki EBR diantaranya: suku cadang, motor balap, peralatan, alat uji termasuk properti intelektualnya. Liquid akan menjual asset tersisa bulan depan secara lelang terbuka, tepatnya pada 7 Juni 2017 berlokasi di East Troy, Wisconsin, Amerika Serikat.

Perjalanan EBR memang penuh liku sejak awal. Pada 2009 EBR didirikan setelah perusahaan sebelumnya Eric Buell Motorcycle dijual oleh pemiliknya, Harley-Davidson, karena penjualan model-model sport EBR tak mendapat sambutan baik dari pasar.

Hingga pada 2013, pabrikan dari India, Hero Motocorp menguasai saham dominan EBR. Tetapi hanya bertahan hingga 2015, EBR dinyatakan kesulitan keuangan, meski beberapa model baru sempat dihasilkan. Hero melepas EBR pada April 2015.

Kepailitan EBR berimbas ke tim balap Hero EBR Racing di World Superbike Championship (WSBK) yang pada musim 2015 dipastikan tak ikut lagi. Meski EBR di WSBK baru mengikuti satu seri tahun itu.

Hingga akhirnya dibeli oleh pengusaha Amerika Serikat pada Januari 2016. EBR kemudian memulai kembali usahanya dengan dana segar yang diperoleh, dengan menawarkan model baru 2017 mulai dari 1190 RX, kemudian 1190 SX dan terakhir Black Lighting.

Di awal Maret 2016, EBR mulai berproduksi kembali dengan sepeda motor produk pertamanya akan selesai dirakit pada 17 Maret 2016. Itu sesuai rencana jangka tahunan pemilik baru EBR Motorcycles, LLC, Owner Liquid Asset Partners dan mulai terjaminnya stabilitas keuangan, serta akan mulainya dealership model-model produk American sport bikes tersebut.

Tetapi selama setahun operasi, EBR hanya berhasil mengumpulkan selusin diler saja dengan angka penjualan yang tak menggembirakan, dan tidak cukup memenuhi break event point. Sehingga pada awal 2017 EBR dinyatakan ditutup lagi. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY