Kisah 12 Motoris Indonesia Taklukan Eropa, Milan hingga Mount Blanc (2)

0
12 Pemotor IMilan hingga Mount Blanc
Indonesia Rider Expedition 2017 Eropa menembus jantung Benua Biru. Foto: istimewa

NaikMotor – Sebanyak 12 Motoris Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Rider Expedition (IRE) telah menjelajahi Eropa sejauh 3.200 km dengan naik motor, 16-22 April 2017, Amsterdam – Milan pp. Bagaimana serunya petualangan mereka di Jantung Benua Biru, berikut penuturan Wijaya Kusuma Soebroto, Team Leader IRE, pada bagian kedua, dari Milan hingga Mount Blanc.

Kali ini karena ada Andrea yang asli Italia, maka dia yang menjadi pemandu jalan. Kami keluar Kota Zurich menuju pergunungan Alpen, Kami melewati Kota andermatt di sini Kami merasakan terpaan hujan salju sepanjang jalan. Kami menuju Kota Lucerne dalam perjalanan kami ke Milan. Karena hujan salju, maka jalan pedesaan melewati Pegunungan Alpen (Gotthard Strasse) ditutup, alternatifnya Kami memasuki terowongan Gotthard Pass.

Milan hingga Mount Blanc

Sekitar 5 KM sebelum memasuki Gotthard pass jalanan macet sekali, rupanya antrean itu menuju ke dalam perut bumi tunnel de Base du Saint-Gothard yang panjangnya 57 km. Karena antrean panjang, Andrea berinisiatif mengambil jalur paling kanan secara perlahan lahan, ternyata sebelum masuk terowongan ada polisi wanita Swiss yang menghentikan Kami, akhirnya Kami ditilang dan setiap motor kena 140 Euro (sekitar Rp 2 Juta).

Sempat ada perdebatan kecil antara Andrea dan Polisi, karena kalau di Italia dalam suhu dingin seperti ini motor diperbolehkan menyalip dari jalur paling kanan saat kendaraan macet. Alasannya karena kalau naik motor tidak ada pemanas sedangkan yang naik mobil walau macet tidak masalah karena ada pemanas suhu ruangan kabin mobil.

Milan hingga Mount Blanc

Akhirnya setelah berdebat polisi hanya mengenakan denda kepada motor yang di depan saja. Sebelum sampai di Milan, Kami mampir di Danau Como, dan menyantap steak di situ. Danau Como adalah danau yang sangat indah dan terletak di ketinggian.

Sekitar pukul 7 malam Kami tiba di Milan dan Kami mulai dengan mengunjungi Ill Duomo, gereja tua yang terletak di Kota Milan. Gereja ini mampu menampung jemaat sebanyak 40.000 orang. Gereja ini dibangun pada pada abad ke-14, dan dibangun jaman Napoleon.

Atap atasnya terdiri dari 135 batu halus berukir dengan eksterior yang dihiasi dengan 2.245 patung-patung marmer. Sungguh sangat indah bangunan ini di sore hari. Setelah itu kami melewati Gallerie Vitorioe Emmanuelle mall yang megah terletak di Kota Milan. Terakhir, Kami berkunjung ke San Siro Stadion dimana di situ dilahirkan pemain bola unggulan Italia yakni Club AC Milan.

Milan hingga Mount Blanc

Setelah puas berkeliling, terakhir Kami makan malam di rumah Andrea Milano, yang memang berasal dari Kota Milan. Dia memasak masakan sendiri untuk dihidangkan kepada Kami. Setelah makan malam, kantuk mendera apalagi suhu udara malam sangat dingin, antara 3-10 derajat Celsius. Sehingga Kami bergeas kembali ke Hotel untuk rehat malam.

Esoknya perjalanan menuju ke Macon Perancis Selatan. Setelah setelah bangun pagi Kami segera berkemas dan bergegas berangkat, pagi ini Kami bersiap lebih awal karena jarak tempuh hari ini cukup panjang yakni 472 KM melalui Jenewa.

Milan hingga Mount Blanc

Di sini motor Saya bermasalah, tidak bisa dinyalakan dengan lampu indikator semua mati. Saat memeriksa semua sekring tidak ada yang putus dan semua berfungsi, akhirnya Kita coba ganti aki ternyata hidup. Wah, aki keringnya ternyata tak berfungsi. Terpaksa motor setiap mau start dijumper, akibatnya dalam upaya memperbaiki motor ini, waktu keberangkatan molor 2 jam dari prediksi semula.

Jam 11 baru Kami keluar dari Kota Milan. Bergegas Kami kearah Torino dan belok ke kanan menuju Chamonix Mount Blanc pegunungan salju terkenal di Selatan Perancis dan merupakan tempat olah raga ski. Kami istirahat di situ dan berfoto menikmati indahnya alam Mount Blanc. Kecepatan rata rata di Mount Blanc sekitar 130 km/jam jalan berliku liku dan banyak cabang mengakibatkan salah satu rekan Kita tercecer di belakang.

Setelah menunggu sekitar 1,5 jam baru Wawan terlihat kembali di gerbang tol. Suhu udara sekitar 1 derajat membuat Kami kedinginan. Saat akan menghentikan motor, Basrie Kamba sempat terjatuh di jalanan yang miring, akibatnya Windya Larasati, istri beliau juga ikut jatuh. Beruntung tidak cedera parah, namun windshield depan motor yang digunaan pecah kacanya. Mufti berusaha membantu, dan saat turun dari motor, Africa Twin yang dipakainya pun ikut terjatuh dan bodi samping kanan pecah. Namun keduanya tidak mengalami cidera.

Setelah berfoto bersama, Kami bergerak lagi meninggalkan Mount Blanc menuju arah Macon Perancis. Di daerah Magland Kami berhenti untuk makan siang, sekaligus refueling motor. Cuaca saat itu cerah dan matahari nampak menyinari, walaupun demikian suhu udara sangat dingin sekali.

Kami bergerak lagi pada pukul 15.00 siang dan kami harus mengejar waktu untuk tiba di Macon sebelum gelap. Baru seKitar 1 km, motor yang dikendarai tiba tiba lost power dan ternyata overheating. Beruntung Kami masih jalan beriringan dengan kendaraan back up, yakni mobil Mercedes Spinter Van dengan 7 penumpang dan cargo.

Segera mobil back up menepi dan kami tidak mau resiko lagi memperbaiki motor, dan segera motor yang rusak dinaikkan ke dalam Van. Sementara rekan-rekan dengan 7 motor lainnya sudah berada jauh di depan, kami yang berada di Van segera kontak rekan yang di motor agar menunggu Kami di depan.

Sekitar 30 menit kemudian Kami akhirnya bergabung lagi dengan rekan motor lainnya. Perjalanan dilanjutkan ke Macon, Perancis. Desa kecil yang terletak di Selatan Perancis ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah. Tapi kembali lagi udara di sini sama dengan saat Kami di Mount Blanc yakni 1 derajat. Tidak banyak yang bisa Kami perbuat di sini. Selain tidak ada obyek turis, Macon hanyalah Kota persinggahan atau tempat rehat para petualang yang sedang melintas.

Nantikan kisah IRE 2017 berikutnya di NaikMotor.com pada bagian terakhir (3) (Rls/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here