NaikMotor – Norton tidak akan dijual ke pengusaha non Inggris, karena menyandang sebagai produk British Heritage. Dan ada campur tangan pemerintah Inggris dan melindungi assetnya.
Beberapa bulan lalu sempat tersiar kabar tentang dua merek sepeda motor Inggris, Norton dan BSA akan diambil alih investor baru. Dan jauh sebelumnya sudah beberapa merek produk Inggris yang kepemilikannya jatuh ke tangan grup usaha dari India. Katakan saja, Land Rover ke grup Tata Motors, dan Royal Enfield ke Eichers Group.
Menanggapi hal itu, Muhammad Shafiq, CEO Studio Bike Indonesia, APM Norton di Indonesia, “Sejauh yang Saya ketahui dari prinsipal Norton Motorcycles di Donnington, Inggris, Norton adalah produk yang menyandang sebagai British Heritage,” ujarnya saat ditemui pada peresmian showroom dan workshop Studio Bike Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (22/10/2016).
Muhammad Shafiq melanjutkan, “Saat pengambilalihan saham kembali Norton oleh Stuart Gardner, yang pengusaha Inggris dari pemilik sebelumnya yang berkebangsaan Amerika Serikat pada 2011, Pemerintah Inggris turut campur tangan.”
“Dan dalam mengembangkan produknya dalam beberapa tahun ke depan sejak awal 2016 ini, Pemerintah Inggris turut mengucurkan dana. Jadi rumors tentang Norton yang akan diambil alih investor dari India adalah tidak benar.”
Showroom dan workshop Norton di bilangan outer ring road TB Simatupang itu memiliki 3 lantai. Lantai pertama untuk bengkel, lantai 2 untuk display produk dan apparel serta riding suite Macna, sedangkan lantai 3 kantor, dan ruang santai pengunjung. (Afid/nm)
