Ducati Kontra Honda dan Yamaha Soal Pengembangan Mesin di MotoGP

2
Ducati Kontra Honda dan Yamaha Soal Pengembangan Mesin di MotoGP
Bos Ducati merasa keberatan dengan larangan pengembangan mesin pada musim MotoGP. Foto: Speedweek

NaikMotor – Larangan pengembangan mesin sepanjang musim MotoGP, ditentang oleh Bos Ducati Corse, Gigi Dall’lgna. Menurutnya, larangan tersebut akan membuat tim menderita sepanjang tahun jika mesin bermasalah sejak awal.

Dimulai dari tahun 2016 ini, setiap tim dilarang melakukan pengembangan mesin, setidaknya sampai tiga tahun ke depan. Honda dan Yamaha sudah tidak mempermasalahkan regulasi tersebut.

Pada dua musim ke belakang, dua tim asal jepang itu hanya memiliki jatah lima mesin per tahun untuk setiap pembalapnya. Sedangkan tahun ini, mereka diperbolehkan menggunakan tujuh mesin, pun begitu dengan tim Ducati, yang tahun lalu mendapatkan jatah 12 mesin.

Tim pabrikan lainnya, Suzuki, Aprilia, dan KTM yang masuk ke MotoGP tahun depan, bisa menggunakan sembilan mesin per tahun.

Meski tahun ini prestasi yang didapatkan lebih baik, dengan jumlah podium lebih banyak dan satu kemenangan di MotoGP Austria, Ducati merasa keberatan dengan batasan pengembangan mesin. Gigi menginginkan, setidaknya diperbolehkan melakukan perbaikan mesin satu kali dalam setahun.

“Pembatasan pengembangan mesin bisa menjadi masalah besar, ketika satu tim membuat kesalahan saat tes musim dingin. Ketika mengalami masalah mesin pada balapan pertama, hal itu akan terus terjadi selama 18 seri (MotoGP).  Untuk alasan tersebut, saya yakin, setidaknya boleh mengganti mesin sekali dalam satu musim,” ungkap Gigi dikutip dari Speedweek.

Keresahan bos Ducati tidak dirasakan pimpinan Honda dan Yamaha, malah mereka mendukung regulasi pembatasan tersebut.

“Saya tidak berpikir kami harus mengubah apapun. Kami telah berhenti melakukan pengembangan (mesin), karena kami ini menghemat biaya produksi mesin. mengapa kami harus menghabiskan uang lagi sekarang? Dan kenapa peraturan tersebut dipertanyakan setiap tahun? Saya tidak mengerti hal itu,” ungkap Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto.

Hal senada juga disampaikan bos Yamaha. “Jika perbaikan (mesin) per musim dilarang, saya pikir ini adalah sistem yang bagus. Jika kami diperbolehkan melakukan pengembangan selama musim bergulir, biaya yang dikeluarkan akan membengkak. Saat ini kami memiliki kesepakatan yang baik. Tujuh mesin, tidak ada peningkatan, yang berjalan sangat sempurna,” ujar Bos Yamaha Racing, Koichi Tsuiji. (Yudistira/nm)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here