NaikMotor – Keadaan bertolak belakang terjadi di tim Repsol Honda musim ini, di mana Marc Marquez bisa tampil konsisten sehingga mampu memimpin klasemen sementara. Di sisi lain, pembalap senior di tim, Dani Pedrosa justru tergopoh-gopoh mengarungi kompetisi.
Hal itu yang membuat awak tim Repsol Honda mencurahkan perhatian lebih kepada Pedrosa akhir-akhir ini. Mereka mencoba mencari solusi untuk membawa pembalap mungil itu keluar dari masa-masa sulit dalam kariernya.
Meski belum pernah menjadi juara dunia bersama Honda, Pedrosa tetap dikategorikan sebagai pembalap papan atas di MotoGP. Mental baja yang ia miliki acap kali menjadi momok bagi pembalap lain. Seperti saat ia menjadi penantang kuat Jorge Lorenzo tahun 2012 lalu, dan hampir menyalip ke puncak klasemen. Sayangnya, ia kehilangan poin di MotoGP Australia, dan harus berbesar hati mengakui keunggulan Lorenzo.
Setelah melakukan operasi arm pump tahun lalu, juara dunia kelas 250cc (berubah menjadi Moto2) tahun 2004 dan 2005 itu belum menampilkan agresivitasnya. Di MotoGP 2015, ia berhasil meraih dua kemenangan Jepang dan Malaysia. Tahun ini, hasil terbaik yang ia raih yakni podium ketiga di Argentina dan Catalunya.
Berbagai faktor menjadi penyebab merosotnya kualitas penampilan Pedrosa tahun ini, di antaranya kondisi crankshaft motor yang membuatnya merasa tidak nyaman. Selain itu, sulitnya mencari setelan terbaik untuk elektronik juga menjadi hambatan lain. Ditambah kondisi ban Michelin yang tidak membuat pembalap berusia 31 tahun itu percaya diri.
Melihat kesulitan yang dihadapi pembalapnya, Honda mencoba membantu sekuat tenaga. Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Shuhei Nakamoto beberapa kali terlihat memantau kerja mekanik motor Pedrosa.
“Saya merasakan semua dukungan dari Honda. Ada dua pembalap (di tim Honda) dan Marc (Marquez) melakukan yang lebih baik dari saya yang sedang berada dalam masa yang sulit, jadi mereka mencoba menolong saya. Yang mereka inginkan adalah kami berdua bisa tampil cepat,” beber Pedrosa, dikutip dari Motorsport.
Bos Repsol Honda Livio Suppo tahu betul pembalapnya yang satu itu sedang menghadapi masalah dalam karirnya. “Jika Dani tidak bisa mengeluarkan semua potensinya yang sangat besar, itu berarti ada masalah padanya, dan kami berusaha melakukan apapun untuk membantu dia. Yang terpenting adalah membuatnya merasa bahwa kami percaya padanya,” ucap Suppo.
Salah satu yang dilakukan untuk membawa pembalap yang bergabung bersama Honda sejak tahun 2006 itu keluar dari masalahnya, yakni meminta saran Juan Martinez. Mantan mekanik Nicky Hayden itu memberikan opini-opini yang bisa menjadi bekal Pedrosa dan tim.
“Juan adalah orang yang dihargai oleh Dani, dan orang yang ideal untuk memberikan opini dalam kondisi seperti ini. Dia memberikan pandangannya tentang beberapa hal. Tapi tentunya dia tidak ikut berperan untuk setup motor,” ungkap Suppo. (Yudistira/nm)