NaikMotor – Harley-Davidson Motor Company baru saja memperkenalkan mesin baru Milwaukee-Eight. Generasi baru setelah mesin-mesin terkenal Knucklehead, Pan, Shovel, Evolution, dan Twin Cam. Mesin baru dengan dua varian kapasitas Big Twin 107ci (setara 1.750 cc) dan 114ci (1.860cc).
Dijuluki Milwaukee-Eight karena memiliki delapan katup, fitur baru yang belum pernah diterapkan pada model produksinya kecuali untuk produk balap. Mesin akan diterapkan model Touring terlebih dahulu.
Mesin Milwaukee-Eight 107 atau 1.750 cc berpendinginan oli akan diterapkan pada model Street Glide, Road Glide , Electra Glide , Road King, Tri Glide. Sedangkan 1.750 cc berpendinginan cairan akan digunakan Ultra, seperti Ultra Limited, Ultra Limited Low, Road Glide Ultra, dan Tri Glide Ultra. Sedangkan 1.860 cc radiator akan diterapkan pada model Custom Vehicle Operation (CVO), yakni CVO Street Glide dan CVO Limited.
Mesin delapan katup itu dibuat untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, menghasilkan daya dan torsi besar tetapi dengan emisi lebih sedikit, konsumsi bahn bakar irit, dan mudah diterapkan. Tujuan berikutnya, memenuhi tren dunia sepeda motor, yang membutuhkan pengendaraan yang nyaman, dengan perbaikan pada sasis, suspensi dan mekanikal.
Untuk itu H-D telah melakukan survei ke 1.000 pengendara dari 7 kota dan hasilnya menjadi konsklusi suara konsumen, yang menginginkan sepeda motor yang bisa dikendarai semua orang dan dalam pengoperasian harus lebih dingin. Mereka telah berharap H-D tak lagi seperti setrikaan panas.
Mewujudkan itu, pembuangan panas dioptimalkan dengan empat katup, dan sistem pendinginan dengan fin yang lebih besar. Sementara manifold knalpot dibuat lebih pendek, dan penerapan busi ganda. Sebagai upaya untuk membuang panas berlebih sekaligus menjaga agar mesin dalam suhu kerja optimal , sehingga tenaga optimal tetap terjaga. Busi ganda yang kini diterapkan sebagai upaya agar kombusi bisa dilakukan lebih cepat.
Alexander Bozmoski, chief engineer & new product Harley–Davidson Motor Company menyatakan, “Ignition timing demikian bisa disebut cooler-running, selain berfungsi untuk mencegah terjadi gejala knocking akibat mesin kepanasan.”
Sementara itu, permukaan dalam head silinder dibuat hampir datar demikian dengan permukaan keempat katup termasuk kepala piston selain untuk meratakan panas sekaligus sebagai upaya meningkatkan torsi.
Pada bagian atas mesin baru itu terdapat dua rocker arm yang masing-masing mengoperasikan dua katup. Upaya itu diklaim telah meningkatkan aliran udara lebih besar 50% dibandingkan pendahulunya, sehingga throttle body pun kini menggunakan ukuran lebih besar dengan 55 mm.
Tetapi pengoperasian rocker masih dengan cara push rod sebagai bagian dari ciri heritage H-D. Batang push road dengan panjang 49mm kini dengan kontrol damping agar dalam kecepatan rendah maupun tinggi tak berisik.
Dan di antara rocker arm tadi terdapat sebuah busi, busi kedua terdapat di bagian sisi silinder. Clearance katup diatur oleh tappet roller secara hidrolik. Untuk seat valve dan lubang busi kini dilapisi tembaga yang lebih baik dalam induksi panas nya.
Sementara manifold masukan dari kotak saringan udara dibuat nyaris tanpa hambatan untuk mengurangi kebisingan, dan juga memperbaiki rancangan ergonomika pengendara, maklum airbox H-D biasanya terletak persis di dengkul pengendara.
Pada varian 107 berpendinginan oli, oli akan dipompa dari bagian crank, melalui bagian-bagian manifold di kepala silinder, untuk optimalisasi disipasi panas. Sedangkan pada varian 107 dan 114 berpendinginan cairan, coolant akan disirkulasikan ke sekitar manifold knalpot lalu disirkulasikan ke water jaket.
Dengan upaya disipasi panas demikian ditambah dengan pendinginan di manifold exhaust tadi, maka mesin besar itu bisa diterapkan kompresi lebih tinggi, 10,5:1. Upaya yang akan meningkatkan daya dan torsi hingga 10% saat ini. (Afid/nm)