Jakarta (naikmotor) – Dua seri MotoGP 2016 telah berlalu, Qatar dan Argentina. Pembalap Ducati, khususnya Andrea Dovizioso terbukti berhasil podium kedua di Losail dan nyaris podium di Argentina, bila Iannone tidak agresif menyalipnya hingga terjatuh dan harus puas ke posisi 13 dengan cara mendorong motor ke garis finis.
Di sesi latihan atau kualifikasi, dua Ducati ini selalu tampil beringas dan ini mengindikasikan bahwa mereka adalah ancaman serius bagi kekuatan Yamaha dan Honda yang dominan.
Saat menghadiri pameran EICMA di Milan tahun lalu, CEO Ducati Claudio Domenicalli berbicara kepada beberapa media dari Indonesia, Ducati berjanji akan tampil lebih baik dibanding perhelatan MotoGP 2015. Diketahui pada MotoGP 2015 dua pembalap Ducati Andrea Dovizioso dan Andrea Ianonne berhasil meraih 6 podium. “Saya meminta mereka untuk meraih tiga kemenangan di musim 2016,” kata Claudio Domenicalli.
Target ini sendiri dibenarkan oleh Paolo Ciabatti, Ducati Corse Sporting Director, MotoGP Project Director saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. “Tahun lalu saat kami luncurkan tim pada 16 Februari di Bologna kami mengatakan target untuk memenangkan balapan. Kami tidak mencapainya, itu target ambisius tapi kalau tidak ambisius Anda tak akan pernah sampai ke sana,” ujar Paolo Ciabatti.
Ciabatti mengatakan debut Ducati musim lalu luar biasa. Pada seri pertama di Qatar, pembalap Ducati Andrea Dovizioso finis kedua sedangkan rekannya Andrea Iannone di posisi ketiga.
“Saat berada di posisi dua itu sangat dekat dengan pertama. Orang pertama lebih sedikit melakukan kesalahan. Kami sangat dekat tapi tidak mendapatkannya,” kata Paolo Ciabatti.
Paolo Ciabatti menjelaskan target 2016 ditetapkan oleh CEO Ducati Claudio Domenicali. “CEO Domenicali mengatakan kami tidak mendapat kemenangan tahun lalu jadi kami harus menang setidaknya tiga balapan musim ini. Kami terima tantangan itu, targetnya memenangkan lomba dan selalu berjuang untuk podium,” jelas Ciabatti.
“Kami pikir kami punya pembalap cepat. Dovi sangat cepat dan konsisten. Ia memang tidak menang banyak tapi ia selalu menjadi salah satu yang tercepat tahun lalu dan mendapat awal musim bagus. Iannone bertumbuh dari tahun ke tahun, ia tidak takut dengan pembalap lain,” kata Ciabatti.
“Tahun lalu kami kelima dengan Iannone dan ketujuh dengan Dovizioso. Dengan segala hormat buat pembalap lainnya, kami yakin bisa mencapai ke sana dan target kami mencoba mengalahkan mereka,” ujar Ciabatti.
Paolo Ciabatti melanjutkan motor Ducati di MotoGP 2016 yakni Ducati GP16 memiliki banyak perkembangan ketimbang Ducati GP15. Dia mengatakan motor ini adalah sebuah evolusi.
“Motor ini merupakan evolusi dari GP15. Tentu saja tahun lalu kami cukup kompetitif tapi kami perlu pengembangan di beberapa area GP15. Jadi, pengembangan fokus pada sasis, kami menyematkan aerodinamis pada motor, dan beberapa pengembangan, misalnya fork baru,” ungkap Ciabatti.
Bagian aerodinamis bisa jadi merujuk pada winglet yang sudah diputuskan tetap digunakan. Winglet membantu motor menyesuaikan karakter berbeda sebab ukurannya bisa berubah tergantung trek.
Selain yang sudah disebutkan Ciabatti, sebenarnya ada hal baru lain, yakni pengembangan pada girboks seamless. Tahun lalu seamless GP15 bekerja dari gigi satu ke lima, tidak berlaku dari lima ke enam. Kini semua gigi naik dan turun seamless seperti Honda dan Yamaha. (Arif/nm)
[…] Spielberg (naikmotor) – Informasi tampilnya kembali Casey Stoner memenaskan MotoGP Austria 2016 terus berhembus. Kali ini keluar dari pernyataan Bos Ducati Corse, Paolo Ciabatti. […]