NaikMotor – Acara tahunan penggemar kustom kulture Yokohama Hot Rod Custom Show atau HRCS 2018 pada 2 Desember lalu di Pacifico mencuatkan beberapa catatan. Selain kualitas motor yang meningkat, juga munculnya Keiji Kawakita dan Shinya Kimura yang tujuh tahun absen.
Salah satu tema yang diangkat di HRCS 2018 adalah Eternal Panhead yang menjadi paviliun khusus motor-motor H-D Panhead beragam gaya. Di depannya, mejeng delapan motor custom dari kontingen Kustomfest Indonesian Attack 2018 didukung Bekraf.
Sementara dari bintang tamu ada Chris Graves dari Fast Eddy Co dengan H-D Shovelhead 1957 ‘Hush Your Mouth’, Dynamite Joe Kerivan dengan H-D Panhead 1957, Hawke Lawshe dar Vintage Technologies dengan H-D Knucklehead 1946 ‘HADES, Justn Walls dari Built The Traditional Way, Bobby Green co-designer dengan H-D UL 1948 Blackbird, Ryan Grossman dari Vintage Dreams dengan H-D Panhead 1954 Baddd Hunny, Roland Sands dari Roland Sands Design dengan BMW R7 9T Concept R7 1947, Ryan Mullion dari The Tiger Shack dengan Triumph GT 1953 dan Shinya Kimura dari Chabott Engineering dengan Yamaha SR 1978/2018 Crystal Thropy.
Hal menarik lainnya di HRCS 2018 adalah banyaknya builder yang menggunakan basis mesin BMW di motornya, seperti Custom Works Zon yang merupakan mesin prototype 1.800cc, Shiro Nakajima 46works dengan BMW R100RS cafe racer, Wedge Motorcycle dengan tracker R100RS serta Heiwa Motorcycle BMW R nineT Scrambler dan R75.
Menurut Makoto Watanabe,jurnalis senior Chopper Journal, kemungkinan banyak yang menggunakan mesin BMW karena harganya terjangkau untuk mereka.”Saya akui tahun ini sulit memilih pemenang award, motor dari Indonesia juga bagus-bagus,” sebutnya.
Nah, soal Keiji Kawakita dan Shinya Kimura lain cerita.” Keiji Kawakita ada di sini, tapi tidak untuk Hot-Dock, kami punya event juga sebelumnya yakni Cool Breaker Show yang sudah tidak aktif lagi.” Sebut Keiji yang memajang dua motor custom Speedway-nya berbasis mesin tidur serta Kawasaki KX250. Ia juga bergabung dengan deretan motor flat track bermesin tidur yang diinisiasi Cheetah 4D Studio dengan Have Fun-nya.
Sedangkan Shinya Kimura, builder asli Jepang namun banyak menetap di Ameika, menurut istrinya hampir tujuh tahun tidak pernah hadir di HRCS. Bagi beberapa builder Jepang, Shinya adalah sosok yang cukup disegani dengan karyanya yang memiliki karakter tersendiri.
Selain itu, penjualan sepatu edisi khusus Vans x Mooneyes juga laris manis termasuk t-shirt event-nya. Sampai jumpa tahun depan! (Arif/nm)