NaikMotor – Gelaran Kustomfest yang membawa semangat pengembangan industri kreatif lewat segmen otomotif, mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf.
Di tahun kedua partisipasinya di Kustomfest, Bekraf kembali mendukung program Indonesia Attack yakni upaya para builder tampil di ajang bergengsi Yokohama Hot Rod Custom Show 2018, Desember tahun ini.
Untuk mengembangkan ekosistem di dunia kreatif otomotif, Dr. Ing Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf mengatakan dibutuhkan kerjasama yang solid antara lima unsur utama atau Penta Helix. ” Ada akademisi, bisnis community, government dan media.Nah, event Kustomfest ini lengkap ada semua komponen unsur itu. Kita berharap event ini menjadi front fork atau simbol kemajuan industri modifikasi otomotif di Indonesia. Event kegiatan rancang bangun ini masuk ke kategori desain produk kalau di ekonomi kreatif yang merupakan sebuah kekuatan bangsa Indonesia sejak dulu. Kita punya sumber daya alam melimpah, punya kebudayaan yang bisa dimanfaatkan para pelaku kreatif dalam berkarya,”beber Boy.
Bekraf membuka paviliun di Kustomfest 2018 untuk bisadi gunakan sebagai jejaring para tapi juga pelaku seni kreatif di dunia kustom kulture Indonesia termasuk mendukung Indonesian Attack di Yokohama Hot Rod Custom Show 2018.
“Kustomfest telah menjadi ruang untuk menggerakkan ekonomi kreatif dengan segala konten yang dimilikinya. Kita berharap dengan dukungan ini bisamembuka mata pihak mancanagera terkait potensi bangsa Indonesia di bidang rancang bangun otomotif termasuk potensi kerjasama dengan mitra dari luar negeri untuk kemudian mengimpleentasikannya,” kata Dr. Ing Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf.
Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest mengapresiasi dukungan Bekraf terhadap Indonesia Attack, dan berharap kerjasama ini dapat menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk berkreasi lebih lagi.
“Kita ingin ingatkan Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun atas dasar perbedaan dan kami ingin mengingatkan mulai dari anak-anak kustom. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan tapi hal indah,” pungkas Lulut.(Agl/nm)
